CERITA KITA (BERAKHIR) By : Rio Saputra

 


A.  PENDAHULUAN

Tulisan ini dibuat oleh hati yang terluka. Awalnya kita bertemu saat kita    sama-sama patah. Ku kira dirimu hadir untuk mengobati, Rupanya hanya untuk mengenal patah yang kedua kali. Kamu datang disaat rapuh dan kau pergi disaat dirimu sudah tak butuh.

Canda tawa yang mengiringi pertemuan kita ternyata hanya seperti hembusan nafas. Dan aku seperti karbondioksida dibuang lepas. Aku kira awalnya kamu setia, Ternyata kamu lebih Hebat dalam urusan mendua. Ternyata aku hanyalah obat, Kau cari saat sakit, Namun kau campakan setelah sembuh.

Ternyata benar kata anonim, Menaruh harapan pada manusia adalah seni paling sederhana dalam menderita. Aku kira akrab yang kemarin akan bertahan lama. Ternyata hanya pengantar untuk sepi yang sama.


B. PEMBAHASAN

Terima kasih sudah memeluk meski akhirnya tetap melepas. Setidaknya aku pernah menjadi yang paling terpenting sebelum menjadi yang paling asing.

Setidaknya telingaku pernah menjadi yang paling setia pada keluh kesahmu, Meski pada akhirnya dialah yang kau ajak dalam kisahmu. Setidaknya kita pernah saling mengisi sebelum akhirnya kita sama-sama memisahkan diri. Kamu menaruh hati pada seorang pengganti, Dan aku mencari tempat dimana aku bisa dihargai.

Duniaku benar-benar tidak adil. Rapuhnya hatiku dipaksa menahan hantaman rapihnya sandiwaramu. Kamu memintaku menunggu sebentar lagi, Namun kamu memilih pergi. Kamu bilang kita harus bersabar, Namun kamu menghilang tanpa kabar.

Terima kasih telah memilih pergi. Kini aku tahu, Cintamu hanya ada pada senangku namun tidak pada susahku. Sekali lagi terima kasih. Kini aku lebih bisa berhati-hati kepada siapa menaruh hati.


C. PENUTUP

Aku adalah orang yang kau buat tertaawa lepas, Namun akhirnya aku adalah orang yang kau buat tertawa lepas. Selalu ada kata selesai untuk sesuatu yang dimulai. Dan pada alenia ini, Aku mengikhlaskanmu.

Memang benar waktu bisa berjalan begitu cepat, Kemarin kita masih mesra sekarang sudah tak ada rasa. Benar kata wira nagara, Jarak antara kebahagiaan dan kesedihan itu tipis. Seseorang yang bisa membuatmu tertawa terbahak-bahak juga bisa membuatmu menangis tersedak-sedak.

Aku cukupkan saat ini, Aku sudahkan saat ini. Silahkan pergi ke tempat yang seharusnya kamu cari. Hari ini aku bukan lagi sandaranmu lagi. Telingaku tak ingin mendengar apapun darimu termasuk kelak penyesalanmu, Baik-baik di perjalananmu, Pandailah menjaga hati, Belajarlah menghargai oranng lain. Suatu saat kamu pasti akan menyadari bahwa tidak ada yang mencintaimu setulus aku, Sesabar aku dan Sepengertian aku.


D. KESIMPULAN

Dia tidak hilang, Dia hanya pulang pada rusuk yang semestinya. Meski kamu pernah menjadi semestanya. Tidak ada penyesalan, Aku hanya kurang beruntung bertemu dengan seseorang. Dan mungkin benar, Terlalu cepat jatuh cinta adalah cara terbaik menjatuhkan hati pada lautan duri. Sekarang aku mengerti, Kamu memintaku menjaga hati agar hanya kamu yang menyakiti.

Komentar

Postingan Populer